Stroke adalah suatu ganguan
fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis
baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam,
atau dapat
menimbulkan kematian, disebabkan oleh ganguan peredaran darah otak. Berdasarkan
etiologinya, stroke dibagi menjadi stroke non hemorrhagic (TIA, RIND,S toke
progressive, Complete Stroke) dan stroke hemorrhagic (Intraserebral dan
subarachnoid bleeding). Pathofisiologi
Stroke non hemorragik adalah stroke
yang biasanya disebabkan kerana adanya sumbatan pada pembuluh darah otak yang
dapat berupa emboli maupun kalsifikasi ditambah dengan kerusakan vaskuler oleh
lipid. Sumbatan ini menyebabkan terjadinya edema di daerah yang mengalami
iskemik berupa edema vasogenik. Stroke jenis ini paling banyak disebabkan oelh
emboli ekstrakranial atau thrombosis intracranial. Namun dapat juga disebabkan
oleh penurunan aliran darah serebri.
Infark merukan kematian jaringan
akibat influx Ca2+ dan pelepasan radikel bebas kerana terjadi suplai O2 ke
jaringan terhambat. Bila jaringan otak kekurangan O2, akan terjadi pelunakan
dan edema baik intrasel maupun ekstrasel. Pada daerah otak yang mengalami
infark kita akan menemukan daerah yang disebut Umbra (daerah sel neuronnya
sudah mati dan dikenali sebagai daerah infark) dan Penumbra ( daerah yang
neuronnya masih setengah hidup dan setengah mati dipanggil pre-infark).
Stroke hemoragik pula adalah stroke
yang terjadi kerana pecahnya aneurisma pada pembuluh darah yang
memvaskularisasi otak. Pecahnya pembuluh darah seringkali disebabkan ileh
naiknya tekanan intravaskuler sehingga dinding pembuluh darah tidak mampu
menahan regangan. Kerusakan pada dinding pembuluh darah mengakibatkan darah
keluar dari vasa ke ruang interstitial, kemudian menimbulkan tekanan ke
jaringan sekitarnya dan mengalami konsolidasi dan pembekuan.
Gambaran Radiologis
-
Stroke
Non-hemoragik : CT-Scan
- Pada stadium awal sampai 6 jam pertama, tak tampak kelainan pada CT-Scan. Kadang kadang sampai 3 hari belum tampak gambaran yang jelas. Sesudah 4 hari tampak gambaran lesi hipodens ( warna hitam), batas tidak tegas.
- Fase lanjut, densitas akan semakin turun, batas juga akan semakin tegas, dan bentuk semakin sesuai dengan area arteri yang tersumbat.
- Fase akhir, terlihat sebagai daerah hipodens dengan densitas sesuai dengan densitas liquordan berbatas tegas.
2. Stroke Hemoragik : CT-Scan
- Terlihat gambaran lesi hiperdens warna putih dengan batas tegas.
- Pada stadium lanjut akan terlihat edema disekitar perdarahan ( edem perifokal) yang akan menyebabkan pendesakan. Jika terjadi absorbs lengkap, gambarannya akan menjadi hipodens.
Referensi
Ekayuda, Iwan, Sjahriar Rasad, editor. Radiologi Diagnostik. Edisi 2. Jakarta : Divisi Radiodiagnostik, Departmen Radioligi FK UI-RSCM, 2005. Hal : 382,385
Joseph U, MD. Stroke Ischemic. www.emedicine.com
Nassisi, Denise, MD. Stroke Hemorragic. www.emedicine.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar